Merawat Pertiwi; Perempuan Tangguh, Pertiwi Utuh di Hari Ibu 2025

Oleh : Rusmarnie Rusli, Ketua Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak DPN REPDEM, Ketua DPD Repdem Banten.
Senin, 22 Desember 2025 10:05 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Peringatan Hari Ibu seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai ungkapan kasih kepada ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai pengakuan atas peran strategis perempuan dalam menjaga keutuhan bangsa.

Hari Ibu dirayakan di banyak negara, tapi tanggal dan maknanya berbeda-beda. Di Indonesia, Hari Ibu 22 Desember, karena terkait Kongres Perempuan pada 1928.

Penetapan 22 Desember sebagai hari peringatan nasional merupakan keputusan politik Presiden Soekarno untuk mengenang peran perempuan dalam perjuangan bangsa. Melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Nasional nonlibur agar masyarakat Indonesia senantiasa mengingat dan menghargai jasa para Ibu Bangsa dalam melawan penjajahan dan membangun generasi penerus.

Di luar negeri, seperti Amerika Serikat atau Inggris, Hari Ibu lebih pribadi, biasanya di minggu kedua Mei atau minggu keempat Prapaskah, dan orang biasanya memberi bunga, hadiah, atau kartu. Intinya, meski cara merayakan berbeda, tujuannya sama: menghargai dan menyayangi ibu.

Baca juga :