Pers Dalam Pusaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Oleh: E. Y. Wenny Astuti Achwan, Caleg PDI Perjuangan DPR RI, Dapil NTB 2.
Sabtu, 09 Februari 2019 14:25 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Pers adalah badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala. Secara etimologis, kata Pers (Belanda), atau Press (Inggris), atau Presse (Perancis), berasal dari bahasa Latin, Perssare dari kata Premere, yang berarti Tekan atau Cetak, definisi terminologisnya adalah media massa cetak atau media cetak. (Wikipedia).

Jelasnya, pers adalah bagian komunikasi antar manusia yang merupakan sarana untuk memperluas dan memperjauh jangkauan proses penyampaian pesan antar manusia. (Gamle Gamle).

Sistem media massa di berbagai belahan dunia menjalankan pedoman (yang diuraikan dengan gemilang oleh Fred Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Schramm) sesuai Teori Utama Pers yang disebut Four Theory of the Press (1956). Keempat Teori Pers tersebut adalah Teori Otoriter (Authoritarian), Teori Media Soviet/ Teori Media Komunis (Soviet Media/ Communist Media), Teori Libertarian (Libertarian), dan Teori Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility).

Menunjuk nama masing-masing keempat teori tersebut maka pemahaman kita tidak jauh dari penggambaran struktur politik dan sosial negara dan masyarakat di mana pers tersebut berada. Struktur yang dimaksud mencerminkan ideologi dasar pemerintah dan masyarakatnya.

Baca juga :