Ikuti Kami

Ony Setiawan: Sektor Peternakan Miliki Potensi Besar Pelengkap Pendapatan Petani Gurem

Petani tidak hanya memperoleh penghasilan dari hasil pertanian, tetapi juga dari produk peternakan seperti telur, daging.

Ony Setiawan: Sektor Peternakan Miliki Potensi Besar Pelengkap Pendapatan Petani Gurem
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, menegaskan pentingnya memperkuat dukungan pemerintah kepada petani gurem, agar petani skala kecil itu mampu meningkatkan kesejahteraannya.

Menurut Ony, salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh adalah melalui pengembangan sektor peternakan yang terintegrasi dengan pertanian rakyat.

Petani gurem, ungkap Ony, selama ini sering menghadapi keterbatasan akses modal, sarana produksi, hingga keterampilan manajerial.

“Pemerintah perlu hadir memberikan dorongan nyata melalui bantuan yang tepat sasaran, khususnya di sektor peternakan. Ini bisa menjadi sumber energi ekonomi tambahan bagi keluarga petani,” kata Ony Setiawan di Surabaya, Rabu (20/8/2025).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim tersebut menekankan, sektor peternakan memiliki potensi besar sebagai pelengkap pendapatan petani gurem.

Dengan sistem pemberdayaan yang baik, petani tidak hanya memperoleh penghasilan dari hasil pertanian, tetapi juga dari produk peternakan seperti telur, daging, dan hasil sampingan lainnya.

“Konsepnya adalah integrasi pertanian-peternakan. Misalnya, limbah pertanian bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara kotoran ternak menjadi pupuk organik bagi tanaman. Ini bukan sekadar ekonomi, tapi juga energi baru untuk meningkatkan produktivitas,” paparnya.

Lebih lanjut, Ony menyoroti pentingnya program-program pemerintah yang mengakomodasi skala usaha mikro petani gurem. Dia menyebut, beberapa bantuan yang sudah ada masih terlalu umum dan kurang menyentuh kebutuhan spesifik petani gurem.

“Bantuan modal atau subsidi pakan ternak harus disesuaikan dengan skala usaha mereka. Jangan sampai bantuan itu hanya dinikmati sebagian besar petani besar,” tegasnya.

Menurut Ony, dorongan sektor peternakan juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dengan meningkatnya pendapatan keluarga petani, anak-anak mereka memiliki akses lebih baik pada pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, interaksi ekonomi lokal akan semakin hidup karena adanya sirkulasi produk pertanian dan peternakan di pasar desa maupun kota.

“Kita berbicara tentang keadilan ekonomi. Petani gurem adalah tulang punggung pertanian Jawa Timur. Memperkuat mereka berarti memperkuat ketahanan pangan, stabilitas ekonomi lokal, dan pemerataan kesejahteraan,” pungkas Wakil Ketua DPD PDIP Jatim tersebut.

Diketahui, Jawa Timur memiliki jumlah petani gurem tertinggi di Indonesia. Data BPS menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki 4,55 juta petani gurem, diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Petani gurem adalah petani yang memiliki lahan pertanian kurang dari 0,5 hektar.

Quote