Prokes 3M & Vaksinasi, Wujudkan Indonesia Bebas Pandemi

Oleh: Agustina Doren, Ketua Bidang Kesehatan Thata Gendis Indonesia.
Sabtu, 17 April 2021 12:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Per 16 April 2021, pemerintah telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada total 10.625.522 orang yang terdiri dari petugas kesehatan, petugas layanan publik serta para penduduk lanjut usia.

Meskipun program vaksinasi sudah mulai berjalan dan sebentar lagi masyarakat banyak juga akan mendapatkan vaksinasi, faktanya upaya ini belumlah cukup. Himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap menjalanan 3M, yakni Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) adalah rangkaian utuh yang harus terus dijalankan.

Sudah banyak contoh dari masyarakat yang telah divaksin namun masih saja terserang virus Covid-19. Hal ini diakibatkan karena istem imun masih memerlukan waktu untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus. Dimana suntikan pertama vaksin dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal, lalu suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.

Sejumlah vaksin lain seperti cacar air, hepatitis A, dan lainnya juga memerlukan beberapa dosis untuk melakukan pencegahan terhadap virus. Bahkan beberapa contoh penyakit membutuhkan dosis lebih banyak lagi, seperti vaksin DTaP untuk difteri, tetanus, hingga pertusis.

Efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit sebenarnya dapat dilihat setelah dua kali suntikan. Pembentukan
antibodi akan mencapai puncaknya setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua. Setelah itu sistem imun akan terus meningkat hingga ke tahap melindungi tubuh dari virus. Namun di hari pertama hingga ketujuh setelah vaksin, antibodi akan menurun, sehingga masyarakat disarankan untuk tetap stay at home karena lebih rentan terserang virus. Inilah yang menjadi alasan betapa pentingnya penegakan protokol kesehatan serta 3M terus dijalankan.

Baca juga :