Tragedi 27 Juli, Narendra Berjaga Berbekal Senjata Tajam

Pada 27 Juli 1996 ayahnya langsung tegang setelah menerima telefon dari seseorang. 
Senin, 27 Juli 2020 15:08 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id - Tragedi 27 Juli 1996 telah menorehkan kesedihan mendalam di hati setiap kader PDI Perjuangan, khususnya yang mengalami langsung maupun tak langsung peristiwa tersebut.

Salah satunya Kepala Sekretariat DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) Narendra Kartiyasa Kiemas.

Baca:Kudatuli Ajarkan Inti Kekuatan Moral Politik Jatuhkan Tirani

Putra tokoh senior PDI Perjuangan, almarhum Nazarudin Kiemas itu mengisahkan, pada 27 Juli 1996 ayahnya langsung tegang setelah menerima telefon dari seseorang.

Setelah menerima telefon tersebut,ayanya sibuk menelepon kesana-sini. Setelah itu, sambung Narendra, dirinya dan abang nya dipanggil oleh sang Ayah, dan disuruh jangan tidur. Bahkan dia dan abangnyadikasih senjata tajam oleh Nazaruddin untuk berjaga-jaga.

Baca juga :