Budiman Sanggah 20 Tahun Reformasi Dianggap Stagnan

Kekuasaan tak lagi dimonopoli kekuatan yang jahat, korup, tetapi orang yang baik, yang bercita-cita besar dan progresif juga bisa masuk
Minggu, 20 Mei 2018 19:03 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id Dua dekade sudah berlalu sejak gerakan reformasi Mei 1998. Bulan Mei kerap diperingati dan dikenang dengan penuh suka cita sekaligus duka cita. 20 tahun Reformasi, telah mengubah wajah demokratisasi di Indonesia.

Kebebasan berdemokrasi seluas-luasnya adalah salah satu buah dari Reformasi Mei 1998. Sejumlah pihak menganggap demokrasi kita seperti jalan di tempat, beberapa lain menilai mengalami kemunduran, namun banyak yang optimis demokrasi kita mengalami kemajuan yang pesat.

Kini setelah 20 tahun berlalu, mereka yang pernah menjadi aktivis reformasi banyak yang tetap berjalan dalam koridor politik di Indonesia. Beberapa memilih bergabung dalam partai politik dan menjadi legislator sebagai wakil rakyat, sebagian tetap menjadi aktivis dengan bergiat dalam sejumlah civil society.

Untuk mengenang 20 tahun reformasi, kami berkesempatan mengunjungi salah satu mantan aktivis di kediamannya di Jakarta, Kamis (10/5). Dia adalah Budiman Sudjatmiko. Seorang aktivis sekaligus mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokrat (PRD) yang kini bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) pimpinan Megawati Soekarnoputridanjugaanggota Komisi VIII DPR RI.

Meskipun tak sempat menduduki gedung parleman bersama dengan teman-teman aktivis dan mahasiswalainnyadan hanya bisa menyaksikan lengsernya Soeharto dari balik jeruji penjara sebagai tahanan politik Orde Baru, Iko sapaan akrab Budiman Sudjatmiko,masih terus menjalankan perannya sebagai aktivis. Lalu apa saja yang telah dia lakukan bersama dengan PDI Perjuangan untuk terus menghidupkan nafas reformasi? Benarkah demokrasi Indonesia saat ini mengalami kemunduran? Bagaimana dengan enam tuntutan mahasiswa pasca reformasi, sudahkah terlaksana? Berikut wawancara reporter Gesuri.id denganBudiman Sudjatmikosetelah 20 tahun reformasi:

Baca juga :