Sekolah Partai Telurkan Kader Terbaik yang Beritegritas

Gemblengan Sekolah Partai membuat kader memiliki api semangat yang sama dengan Bung Karno.
Jum'at, 20 Juli 2018 11:07 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id - Pernah menjadi partai yang terkucilkan di era Orde Baru hingga kini menjadi partai penguasa, PDI Perjuangan seolah tak pernah lelah untuk berproses menjadi partai politik yang memiliki karakter dan identitas yang kuat. Partai berlambang banteng moncong putih ini membuktikannya dengan mencetak kaderkader potensial bertangan dingin yang mampu membawa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik dan pro-rakyat. Sebut saja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

Tentunya dalam mencetak kader-kader potensial seperti nama-nama di atas bukanlah langkah mudah dan cepat bagi PDI Perjuangan. Ada gemblengangemblengan yang harus dilalui para kader untuk menunjukan bahwa mereka adalah kader terbaik, kader yang memiliki api semangat yang sama dengan Bung Karno.

Oleh karenanya PDI Perjuangan menghadirkan Sekolah Partai, tempat para kader baik yang akan menduduki kursi legislatif, eksekutif maupun internal partai pendapatan latihan dan tempaan. Kali ini, Gesuri.id berkesempatan untuk berbincang dengan Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat (Badiklatpus) PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, awal pekan ini. Secara gamblang, Eva yang juga merupakan anggota Komisi XI DPR RI memaparkan apa itu Sekolah Partai PDI Perjuangan, sebesar apa perannya dalam mencetak kader, serta bagaimana partai menyusun langkah strategis dalam pemenangan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Berikut wawancara selengkapnya:

Sejak kapan PDI Perjuangan mengadakan Sekolah Partai?

Seingat saya sejak kadersisasi dulu, belum dinamai sekolah ya, itu 2006, saya sudah sekretaris, dan memang kita satusatunya partai yang membuat pelatihan kader, tapi tidak dengan manajemen seperti sekarang.

Baca juga :