Adi Wiryatama Soroti Kawasan Jatiluwih Jadi Warisan Budaya Dunia Tetapi Petaninya Tetap Miskin

Adi menegaskan Jatiluwih tidak boleh berkembang hanya untuk investor sementara para petani tetap berada dalam lingkaran kemiskinan.
Selasa, 09 Desember 2025 14:01 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Adi Wiryatama, menyoroti ketimpangan kesejahteraan yang dialami petani di Kawasan Jatiluwih, Tabanan, meski wilayah tersebut telah menyandang status Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Ia menegaskan Jatiluwih tidak boleh berkembang hanya untuk investor sementara para petani tetap berada dalam lingkaran kemiskinan.

Mendapatkan predikat World Heritage memerlukan usaha yang panjang. Dari zaman saya Bupati 20002010, beberapa kali kita gagal di UNESCO. Dan baru di era Bu Eka, Jatiluwih ditetapkan jadi World Heritage, kata Adi, dikutip pada Minggu (7/12/2025).

Dengan pengalaman panjang sebagai mantan Bupati Tabanan dua periode dan Ketua DPRD Bali, Adi Wiryatama memahami proses panjang yang telah dilalui sebelum UNESCO menetapkan Subak Jatiluwih sebagai warisan dunia pada 2012. Status tersebut membawa Jatiluwih menjadi destinasi kelas dunia yang digemari wisatawan mancanegara maupun domestik.

Namun, menurutnya, perkembangan pesat sektor pariwisata justru memunculkan persoalan baru. Ia menilai gelombang investasi setelah penetapan UNESCO berkembang terlalu cepat dan tidak terkontrol. Restoran, kafe, vila hingga resort bermunculan tanpa seluruhnya mematuhi aturan tata ruang dan pedoman pelestarian kawasan.

Baca juga :