Jakarta, Gesuri.id Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Eddy Susetyo, menekankan pentingnya memastikan kebijakan subsidi pemerintah tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan, termasuk transisi menuju energi bersih.
Dalam rapat Komisi XI DPR bersama Menteri Keuangan, Andreas menegaskan bahwa subsidi dan kompensasi yang dikucurkan negara seharusnya diarahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang, bukan justru memperkuat energi kotor yang merusak lingkungan.
Kalau kita lihat, banyak subsidi masih diberikan untuk energi yang justru memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Padahal kita punya target net zero emission. Ini perlu ditinjau ulang, ujar Andreas.
Ia menjelaskan, mekanisme subsidi yang ada saat ini sering kali tidak mendukung efisiensi maupun keberlanjutan. Contoh nyata adalah subsidi pupuk yang berbasis cost plus, sehingga justru mempertahankan pabrik tua yang boros energi dan mahal dalam produksi.
Menurut Andreas, pola subsidi seharusnya diarahkan ke mekanisme berbasis pasar yang lebih mendorong efisiensi, revitalisasi industri, dan modernisasi teknologi. Dengan begitu, dana subsidi dapat digunakan untuk mendorong pembangunan industri pupuk baru yang lebih ramah lingkungan dan produktif.