Jakarta, Gesuri.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) meluncurkan Program Mahasiswa Peduli Stunting untuk menggerakkan mahasiswa mendukung upaya penurunan kasus stunting, kekurangan gizi kronis yang mengganggu pertumbuhan anak sehingga badannya lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.
Stunting ini adalah masalah yang menjadikan suatu gangguan dan hambatan ketika kita ingin menuju Indonesia emas tahun 2045, kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada peluncuran Program Mahasiswa Peduli Stunting (Penting) yang diikuti melalui kanal YouTube BKKBN Official dari Jakarta, Jumat (24/9).
Stunting dapat terjadi apabila pada 1.000 hari kehidupan pertama (HPK) bayi mengalami kondisi kesehatan yang tidak optimal atau kondisi gizi yang tidak optimal sehingga tidak bisa tumbuh dan berkembang optimal serta rentan terkena penyakit.
Baca:Hasto: Ini Dampak Hingga Risiko Biologis Memilih Childfree