Bulog Membuang Beras, Bukti Buruknya Tata Kelola Pangan

Stok 20.000 ton beras yang mengendap selama setahun lebih di gudang Bulog menjadi bukti impor beras tidak tepat.
Rabu, 04 Desember 2019 17:50 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRRI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menyoroti langkah Perum Bulog yang akan membuang 20.000 ton beras cadangan pemerintah (CBP). Beras sebanyak itu akan dibuang karena sudah tidak layak konsumsi akibat mengalami penurunan mutu.

Ansy menegaskan kebijakan yang diambil Bulog ini merupakan perwujudan buruknya tata kelola pemerintah dalam mengatur urusan pangan.

Baca:Beras BulogMembusuk, Ono: Maksimalkan Suplai ke BPNT

Ini bukti bahwa kebijakan yang diambil tidak berdasarkan data yang akurat. Mengapa kita harus impor jika ternyata stok beras dalam negeri kita mencukupi? Tragisnya sekarang harus dibuang karena tidak terserap ke masyarakat, ujar Ansy Lema, Rabu (4/12).

Menurut Ansy, Bulog harus bisa menjelaskan penyebab dari pembuangan beras itu. Dia meilai, masyarakat perlu diberikan informasi yang tepat dan jelas agar tidak menimbulkan praduga atau asumsi yang salah.

Baca juga :