Jember, Gesuri.id Ketua Komisi B DPRD Jember dari Fraksi PDI Perjuangan, Candra Ary Fianto menegaskan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember masih aman. Meski terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU, ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak menjadikan kondisi ini sebagai kesempatan untuk menimbun BBM.
Menurut Candra, antrean kendaraan bermotor terjadi karena keterlambatan distribusi dari depo. Sebelumnya, pasokan BBM Jember didukung dari Banyuwangi, namun kini dialihkan melalui Surabaya dan Malang sehingga memerlukan waktu tempuh lebih lama.
BBM subsidi maupun nonsubsidi tidak langka, hanya ada keterlambatan distribusi. Jadi stok tetap aman, masyarakat tidak perlu panik, ujar Candra, dikutip dari pdiperjuangan-jatim.com, Minggu (7/9).
Ia menambahkan, antrean panjang di SPBU berpotensi menimbulkan efek domino, mulai dari kemacetan hingga terhambatnya layanan darurat. Ambulans yang harus mendapat prioritas jalan bisa terjebak kemacetan. Waktu yang terbuang ini berpengaruh pada kelancaran produksi ekonomi, sosial, bahkan kemanusiaan. Semua saling terkait, tegasnya.
Senada dengan itu, anggota Komisi B DPRD Jember sekaligus pengurus Hiswanamigas DPC Karesidenan Besuki, Wahyu Prayudi Nugroho, memastikan pasokan harian BBM untuk Jember sekitar 700 ribu liter tetap aman. Bahkan, guna memperlancar distribusi, sekitar 20 truk tangki yang biasanya mengambil BBM dari Banyuwangi kini dialihkan ke Surabaya dan Malang.