Surabaya, Gesuri.id Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Indri Yulia Mariska dari Fraksi PDI Perjuangan menyoroti masih ditemukannya 75 kasus HIV pada anak hingga Oktober 2025.
Menurutnya, penurunan angka kasus tidak boleh menutup mata terhadap lemahnya sistem pencegahan.Penemuan kasus bukan tujuan akhir, pencegahan jauh lebih penting, tegas Indri, Sabtu (13/12/2025).
Data Dinkes Jatim menunjukkan tren penurunan kasus, namun kasus pada anak dinilai sebagai alarm serius.Indri menilai tingginya kasus di Surabaya, Jember, dan Sidoarjo perlu perlakuan khusus.
Wilayah dengan kasus tinggi harus menjadi prioritas intervensi berkelanjutan.Ia menilai pendekatan kuratif harus diimbangi edukasi dan skrining masif. Sorotan juga diberikan pada lemahnya skrining HIV pada ibu hamil.
Menurutnya, ANC harus diawasi ketat agar tidak ada bayi lahir dengan HIV. Indri juga menilai edukasi remaja belum menyentuh akar persoalan.