Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyo Kanang menegaskan persoalan utama yang melemahkan industri tekstil nasional bukanlah pakaian bekas, melainkan derasnya impor pakaian baru murah dari berbagai negara.
Penekanan itu ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Asosiasi Pedagang Baju Bekas dan sejumlah asosiasi lainnya di Gedung Nusantara I, Jakarta, dikutip Rabu(3/12/2025).
Kalau kita bicara tekstil, sebenarnya yang membuat industri tekstil kita ambruk itu bukan pakaian bekas. Justru impor baju baru yang begitu banyak dan murah dari berbagai negara, termasuk dari China, kata Budi.
Budi menjelaskan bahwa produk batik impor yang membanjiri pasar domestik telah memukul daya saing batik lokal, terutama dari daerah-daerah penghasil seperti Surabaya dan Solo. Harga yang jauh lebih rendah membuat konsumen beralih, sehingga pasar batik lokal semakin tergerus.
Selain itu, produk pakaian impor yang menyerupai batik asli juga dinilai memperlemah industri dalam negeri.