Ini Cara Ganjar Paparkan Bahaya Radikalisme dan Terorisme

Ganjar mengundang sosok yang terlibat langsung dalam aksi terorisme untuk berbagi pengalamannya.
Kamis, 13 Februari 2020 14:55 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Solo, Gesuri.id - Bahaya radikalisme dan terorisme jadi perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Untuk itu, Ganjar mengundang seorang eks narapidana terorisme (napiter) di hadapan ribuan peserta sarasehan Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan di SMKN 8 Surakarta, untuk berbagi pengalamannya saat terlibat dalam Bom Bali 1.

Joko Triharmanto alias Jack Harun, nama eks napiter itu, sengaja diundang untuk bercerita soal bahaya radikalisme dan terorisme kepada kepala sekolah, guru, siswa dan rohis se-eks Keresidenan Surakarta.

Mendapat giliran pertama, Ganjar memilih cara dialog interaktif. Berbagai persoalan kebangsaan dia sampaikan kepada hadirin. Sampai akhirnya Ganjar menyinggung soal bahaya radikalisme dan terorisme. Untuk melengkapi materinya, Ganjar mengundang sosok yang terlibat langsung dalam aksi terorisme.

Mengenakan baju koko putih dan berpeci merah, Jack menceritakan, keikutsertaannya dalam jaringan Noordin M Top berawal dari berita dan video dari kepingan VCD tentang pembantaian kepada muslim di Ambon dan tempat lain. Rekaman video itu membangkitkan amarahnya dan membuat Jack bertekad untuk membalas dendam. Dia pun bergabung dalam perencanaan aksi Bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002 silam, di mana dia bertugas merakit bom.

Baca juga :