Semarang, Gesuri.id Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus berusaha menghilangkan kawasan permukiman kumuh. Hasilnya, tahun demi tahun, jumlah kawasan permukiman kumuh di Jateng terus mengalami penurunan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan, fokus penghapusan kawasan permukiman kumuh tidak boleh hanya mengedepankan faktor infrastruktur. Lebih dari itu, aspek kultural dan sosial masyarakat juga harus diperhatikan.
Baca: Ganjar: Pecat Guru yang Ajarkan Paham Radikalisme
Mohon maaf, di lokasi kawasan permukiman kumuh itu banyak ditemui permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, narkotika, kriminalitas. Ini harus diperhatikan, jadi jangan hanya mengubah tampilannya saja, namun kultural masyarakat harus juga diubah, katanya dalam acara Workshop Pemantauan Kawasan Permukiman Kumuh di Hotel Santika Premiere Semarang, baru-baru ini.
Menurut mantan anggota DPR RI ini, banyak masalah yang timbul di kawasan permukiman kumuh. Dia sudah beberapa kali mengunjungi sejumlah kawasan kumuh dan menyaksikan sendiri bagaimana kehidupan sosial masyarakatnya.