Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster minta mahasiswa KKN Universitas Udayana (UNUD) yang terjun ke-214 desa di Bali untuk mencatat setiap keluarga miskin dan jalanan rusak yang ditemui di lokasi KKN mereka. Penemuan mereka nanti bisa menjadi skema program pengentasan kemiskinan dan infrastruktur di tahun 2026.
Hal itu disampaikannya saat memberikan Pembekalan Umum KKN PPM Periode XXXI, KKN Tematik Literasi dan Keuangan Inklusi OJK, KKN Tematik Infrastruktur Pekerjaan Umum (PU) dan KKN Program Udayana Mengabdi (PUM) UNUD, bertempat di Aula Gedung Widya Sabha, UNUD, Jimbaran, Badung, Jumat (13/6/2025).
Ia menitipkan beberapa pekerjaan untuk membantu Pemprov Bali merumuskan kebijakan pengentasan kemiskinan dan infrastruktur di tahun 2026. Beberapa hal tersebut seperti mendata keluarga yang termasuk miskin, dengan tempat tinggal yang tidak layak huni. Menurutnya, angka kemiskinan di Bali saat ini tercatat sebesar 3,8%.
Jadi mumpung KKN bantu saya catat keluarga dengan kategori miskin dan sangat miskin, tolong foto rumah beserta kamar mandi mereka, ujarnya sambil menambahkan pencatatan tersebut harus by name by address.
Karena, ditambahkan oleh orang nomor satu di Bali itu, pada tahun 2026 akan dianggarkan bantuan renovasi rumah bagi mereka melalui program Rumah Layak Huni dengan besaran bantuan sekitar 30-50 juta per rumah, bahkan akan dibantu pembangunan rumah baru jika dibutuhkan.