Ikuti Kami

Wayan Koster: Faktor Cuaca Penyebab Wisata di Bali Terlihat Sepi Saat Libur Nataru

Koster: Dari Desember sampai 1 Januari itu kira-kira hujannya kategorinya sedang sampai lebat, sehingga banjir di beberapa tempat.

Wayan Koster: Faktor Cuaca Penyebab Wisata di Bali Terlihat Sepi Saat Libur Nataru
Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali, I Wayan Koster menjelaskan penyebab pariwisata di Pulau Dewata terlihat sepi saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Menurutnya, kondisi ini dikarenakan cuaca yang kurang bagus. Sehingga para wisatawan lebih memilih berada di hotel.  

“Dari Desember sampai 1 Januari itu kira-kira hujannya kategorinya sedang sampai lebat, sehingga banjir di beberapa tempat. Saya kira itu membuat situasi tidak nyaman," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (29/12/2025). 

Di sisi lain, ia menyebut, tingkat hunian hotel pada momen Nataru telah mencapai 75 persen sampai 85 persen.

Jumlah itu disebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berkisar di 79 persen hingga 84 persen.

"Itulah sebabnya barangkali tingkat huniannya tinggi tapi aktivitas para wisatawan di luar hotel itu tidak seramai tahun lalu karena memang cuacanya sedang tidak baik,” katanya. 

Namun, secara year on year, apabila dihitung dari bulan Januari hingga Desember 2025, tingkat hunian hotel mengalami penurunan sekitar 4 persen. 

Menurutnya, belakangan ini banyak wisatawan yang tidak menggunakan hotel yang berbayar pajak. 

Mereka memilih vila, rumah milik pribadi, atau fasilitas lain yang tidak terdaftar sebagai pelaku usaha pariwisata yang membayar pajak. 

"Nah, inilah salah satu faktor yang membuat tingkat hunian hotel di Bali mengalami penurunan tidak sejalan dengan jumlah wisatawan mancanegara yang justru mengalami peningkatan pada tahun 2025,” ungkap Koster.

Diberitakan sebelumnya, Koster menyebut berdasarkan data kedatangan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 6,9 juta. 

Sehingga ia membantah, wisman yang datang ke Bali mengalami penurunan. 

“Pada tahun 2024 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali itu mencapai 6,3 juta orang. Kemudian pada tahun 2025 sampai tanggal 26 Desember mencapai 6,9 juta orang. Jadi sudah meningkat 600 ribu sampai dengan tanggal 26 Desember 2025,” jelas Koster dalam keterangan tertulisnya. 

Koster memperkirakan hingga akhir tahun 2025, jumlah wisman akan mencapai 7,05 juta orang.

Per hari, lanjut dia, kedatangan wisatawan terhitung antara 23 ribu sampai 24 ribu orang. Sehingga ia memperkirakan, sampai dengan akhir tahun nanti akan ada penambahan jumlah wisatawan.

"Perkiraan tadi menghitung sampai tanggal 31 Desember. Jadi tanggal 27, 28, 29, 30, 31, lagi lima hari itu, kalau kita pakai patokan 24 ribu kali 5, itu berarti akan ada penambahan lagi 120 ribu orang wisman,” ungkap Koster.

Namun, ia mengakui, untuk wisatawan domestik saat ini memang terjadi penurunan. 

Pada tahun 2024, jumlahnya mencapai 10,1 juta orang. Terhitung hingga 26 Desember 2025, jumlah wisatawan domestik baru mencapai 9,2 juta orang. 

Sampai 31 Desember 2025 mendatang, kemungkinan akan menjadi 9,4 juta.

Secara keseluruhan diperkirakan total jumlah wisman dan domestik di tahun 2025 mengalami penurunan 200 ribu orang.  

“Kalau di total, jumlah wisman dengan wisatawan nusantara pada tahun 2024 itu mencapai 16,4 juta. Sampai 26 Desember 2025 ini 16,1 juta. Jadi ada penurunan sekitar 300 ribu. Tapi ini belum selesai. Kira-kira sampai 31 Desember mungkin akan menurun totalnya sekitar 200 ribu,” katanya.

Quote