Kota Santet Ini Jadi Kota Festival Berkat Azwar Anas

“Bahwa menjadi pemimpin perlu memiliki skala prioritas. Kita harus melihat isu strategis mana yang perlu kita sikapi sesuai".
Selasa, 14 Desember 2021 23:20 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Batu, Gesuri.id - Tragedi pembantaian seratusan dukun santet pada 1998 di Banyuwangi membuat daerah tersebut lekat dengan julukan kota santet. Namun, kini, Banyuwangi menjadi Kota Festival seiring berbagai kebijakan dilaksanakan pemkab selama 10 tahun kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar. Bagaimana bisa?

Baca:MUI Haramkan Ucap Natal, EGP! Rakyat Tetap Dukung Jokowi

Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi periode 2010 sampai 2020, kepada seratusan kader PDI Perjuangan peserta Pendidikan Kader Madya di sekolah partai Wisma Perjuangan, Kota Batu, membeberkan berbagai kebijakan yang ia laksanakan selama satu dasa warsa memimpin Banyuwangi.

Mengawali materinya berjudul Best Practices Kebijakan Pemda, Azwar Anas mengatakan, kunci utama dalam kepemimpinannya ialah kemampuan memotret isu strategis sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Bahwa menjadi pemimpin perlu memiliki skala prioritas. Kita harus melihat isu strategis mana yang perlu kita sikapi sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki, kata Azwar Anas melalui sambungan internet, Sabtu (11/12).

Baca juga :