Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Mercy Chriesty Barends mempunyai sebuah tekad yang bulat yakni ingin untuk melihat dan mendengar secara langsung masukan dari masyarakat tentang ada budaya Desa Tumbur
Khusus untuk seni ukir dan ini bukan hanya untuk kemajuan desa tumbur, tetapi untuk mendorong ekonomi bagi masyarakat, yang berprofesi sebagai pengukir kayu eboni, untuk menghasilkan berbagai bentuk ukiran yang menunjukan ciri khas orang tanimbar, yang saat ini telah terkenal di tingkat dunia luar, ucap Mercy.
Baca:GanjarTegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
Dalam momen yang membahagiakan itu selaku anak maluku yang cinta akan budaya, menginspirasi masyarakat Tumbur dalam kegiatan itu dengan salah satu syair yang berjudul, ukiran kayu hitam dari tumbur, yang mana di ujung tanimbar di antara ombak dan wangi kayu, ada tangan-tangan tua dan muda, perempuan dan lelaki, menari diatas derap waktu diatas sepotong kayu.
Dari Kondisi diam, Lahir ceritera tentang laut, tentang leluhur dan hidup masyarakat yang takan padam dan itu terbukti bahwa sebuah goresan pahat adalah doa dan sentuhan serbuk kayu adalah sejarah yang terukir dati atas tanah desa tumbur, untuk mengukir wajah para leluhur ucap Mercy.