REPDEM Soroti Ironi Hari Pahlawan: Saat Penindas Diganjar Gelar Pahlawan

Wanto Sugito, menyebut keputusan itu mencederai semangat perjuangan rakyat yang justru menjadi korban di masa kekuasaan Soeharto.
Senin, 10 November 2025 17:51 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), sayap PDI Perjuangan, menilai momentum Hari Pahlawan tahun ini diwarnai ironi ketika pemerintah justru menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

Ketua Umum DPN Repdem, Wanto Sugito, menyebut keputusan itu mencederai semangat perjuangan rakyat yang justru menjadi korban di masa kekuasaan Soeharto.

Baca:GanjarAjak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri

Kita prihatin. Di saat bangsa ini memperingati jasa para pejuang yang melawan penindasan, negara malah memberi kehormatan kepada figur yang identik dengan pembungkaman dan pelanggaran hak-hak rakyat, ujar Wanto, Senin (10/11).

Menurut Wanto, Hari Pahlawan seharusnya menjadi refleksi tentang keberanian melawan ketakutan dan ketidakadilan, bukan saat untuk menormalisasi sejarah kelam otoritarianisme. Ia menegaskan, semangat generasi 1998 yang menumbangkan rezim Orde Baru justru lahir dari nilai-nilai yang berlawanan dengan Soeharto.

Baca juga :