Rieke Diah Pitaloka Tegas Minta Pemerintah Naikkan Status Pulau Enggano Jadi Darurat

Rieke: Harus dinaikkan jadi darurat. Penanganan ini lamban kan, karena pemerintah Bengkulu hanya menyebut situasi ini kritis.
Senin, 23 Juni 2025 16:01 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id -Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, secara tegas meminta pemerintah menaikkan status Pulau Enggano menjadi darurat. Langkah ini, menurutnya, penting agar penanganan terhadap lebih dari 4.000 masyarakat adat di pulau yang terletak di tengah Samudera Hindia itu dapat dilakukan secara cepat, terintegrasi, dan menyeluruh.

Harus dinaikkan jadi darurat. Penanganan ini lamban kan, karena pemerintah Bengkulu hanya menyebut situasi ini kritis, kata Rieke dalam pertemuan bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Wilayah III Pulau Baai Bengkulu, PT Pelindo Regional 2, dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu, Minggu (22/6/2025).

Rieke mengakui bahwa pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai menjadi penyebab awal terhentinya layanan transportasi penumpang dan barang ke Enggano. Meski pengerukan saat ini sedang berlangsung dan ditargetkan rampung pada awal Juli 2025, kebutuhan angkutan barang dan distribusi hasil bumi belum juga terselesaikan.

Tadi sudah saya komunikasikan ke Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, dan beliau sudah menyanggupi akan menyampaikannya ke Presiden Prabowo Subianto, ucapnya.

Kepala KSOP Wilayah III Pulau Baai Bengkulu, Petrus Christanto Maturbongs, juga mengakui lambannya proses pengerukan. Ia menyebut bahwa status kritis yang disematkan pemerintah daerah terhadap kondisi Pulau Baai menjadi alasan utama tidak adanya diskresi penanganan cepat.

Baca juga :