Rinie Anderson Desak Penanganan Stunting di Kotim Lebih Terpadu dan Berkelanjutan

Data anak berisiko stunting harus selalu diperbarui agar intervensi tepat sasaran.
Senin, 13 Oktober 2025 08:09 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Kotawaringin Timur, Gesuri.id Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur yang juga politisi PDI Perjuangan, Rinie Anderson, menilai program penanganan stunting di sejumlah desa masih belum berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi semata tidak cukup tanpa intervensi yang nyata dan berkelanjutan.

Kalau hanya bagi susu dan bubur satu kali lalu selesai, itu bukan solusi. Kita perlu strategi terukur agar angka stunting benar-benar turun, tegas Rinie, Jumat (10/10/2025).

Rinie menyoroti lemahnya koordinasi antara Dinas Kesehatan, Dinas PMD, dan pemerintah desa. Menurutnya, data anak berisiko stunting harus selalu diperbarui agar intervensi tepat sasaran.

Ia juga mendorong pelatihan khusus bagi kader posyandu dan bidan desa. Mereka ujung tombak di lapangan. Kalau kapasitasnya lemah, hasilnya juga tidak maksimal, ujarnya.

Sebagai bagian dari Fraksi PDI Perjuangan, Rinie berkomitmen memperjuangkan penguatan anggaran penanganan stunting di APBD 2026. Ia juga mendorong agar kebijakan ini diintegrasikan dengan program pendidikan, sosial, dan ekonomi keluarga.

Baca juga :