Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menyoroti wacana pemisahan kursi penumpang pria dan wanita di angkutan kota (angkot) yang batal diterapkan.
PDI Perjuangan menilai pembatalan terjadi lantaran rencana itu tidak dipersiapkan secara matang serta tak adaptif dengan kondisi faktual.
Pembatalan kebijakan pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkot menunjukkan bahwa tidak adanya analisis penanganan masalah yang matang sehingga tidak adaptif dengan kebutuhan kondisi faktualnya, kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo di Jakarta, Kamis (14/7).
Baca:Kent MintaAniesMasifkan Sosialisasi Perubahan Nama Jalan