Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, menyoroti pentingnya edukasi yang lebih mendalam dan modern mengenai batik kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Hal ini ia sampaikan dalam kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI ke Kampung Batik Laweyan, Surakarta, yang merupakan salah satu sentra batik tertua dan paling ikonik di Indonesia.
Samuel menilai bahwa masyarakat saat ini masih cenderung memahami batik secara dangkal, terbatas pada istilah umum seperti batik tulis, batik cap, atau batik printing, tanpa mengetahui filosofi, proses pembuatan, hingga nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Baca:GanjarHarap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Masyarakat sering kali hanya tahu ini batik tulis, ini batik cap, tapi tidak bisa menjelaskan apa yang membedakan keduanya secara mendalam. Kita butuh pendekatan edukatif yang tidak lagi konvensional, tetapi menyenangkan, interaktif, dan dekat dengan keseharian generasi muda, tegas Samuel.