Stafsus Milenial Bukan Pajangan, Harus Out of The Box

Stafsus harus bisa menghadirkan ide dan skema sumber penerimaan baru di bidang ekonomi kreatif bagi negara.
Jum'at, 22 November 2019 06:37 WIB Jurnalis - Ali Imron

Jakarta, Gesuri.id - Ada yang baru dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi pada periode kedua ini. Setelah mengumumkan jajaran para menteri, wakil menteri beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi mengumumkan tujuh orang staff khusus (stafsus) milenial di Istana Merdeka Jakarta. Mereka adalah CEO and Founder Creativepreneur Putri Indahsari atau Putri Tanjung; pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara; perumus gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi; pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra, pendiri Yayasan Kitong Bisa G Billy Mambrasar dan aktvis PMII Aminuddin Maruf

Kehadiran staff khusus dari kalangan milenial ini langsung mendapat tanggapan positif dari Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan. Menurutnya, para staff khusus tersebut harus bisa membuktikan kemampuannya melalui output yang akan dihasilkan nanti.

Baca Juga: Pancasila Harus Diajarkan Lewat Metode Transformatif Sekolah

Karena sebagian dari mereka datang dari kalangan praktisi ekonomi kreatif, maka kita berharap mereka bisa memunculkan ide, gagasan dan skema sumber-sumber penerimaan baru buat negara terutama dari sektor ekonomi kreatif. Apakah juga bisa membuat terobosan dengan menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi milenial mengingat tidak lama lagi negara kita akan mendapatkan bonus demografi. Semua itu harus bisa dibuktikan segera melalui kerja nyata, kata Mantan Pemimpin Redaksi Metro TV kemarin.

Baca juga :