Aria Bima Kenang Sejarah Segregasi Permukiman di Surakarta dan Yogyakarta

Ia mengutip manuskrip kecil tentang Kota Gede yang ditulis pada tahun 1962.
Minggu, 05 Oktober 2025 18:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI, Aria Bima, menyinggung kembali catatan sejarah penting terkait tata ruang dan kehidupan masyarakat di Jawa pada masa kolonial.

Ia mengutip manuskrip kecil tentang Kota Gede yang ditulis pada tahun 1962, yang merekam pandangan Gubernur Hindia Belanda terakhir, H.M. Van Mook, mengenai segregasi pemukiman di wilayah kekuasaan para raja di Surakarta dan Yogyakarta.

Dalam manuskrip kecil tentang Kota Gede tahun 1962, Lendan Gubernur Hindia Belanda terakhir, H.M. Van Mook, menggambarkan segregasi pemungkinan di wilayah kekuasaan para raja di Surakarta dan di Yogyakarta, kata Aria Bima, dikutip pada Sabtu (4/10/2025)..

Politisi senior PDI Perjuangan itu menjelaskan, dari catatan tersebut tergambar jelas bahwa terdapat tiga kawasan yang berkembang di Surakarta kala itu, masing-masing mencerminkan lapisan sosial dan etnis yang berbeda.

Tiga kawasan tumbuh di bawah langit Kuto-Solo, Pelandan untuk orang Eropa yang nyaman dan teratur, Pecinan dan Pasar hidup priuh di sekitar pasar, yang lokasinya sekarang kita kenal sebagai Pasar Gede dan Pasar Kelipon, ungkapnya.

Baca juga :