Jejak Gedung Sumpah Pemuda dan Sosok Terlupakan, Sie Kok Liong

Sebelum dikenal sebagai Gedung Sumpah Pemuda, Kramat 106 hanyalah salah satu pondokan pelajar di Batavia.
Rabu, 22 Oktober 2025 08:37 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id - Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemudasebuah momen bersejarah yang menjadi tonggak lahirnya semangat persatuan nasional. Pada 2007 lalu, peringatan ke-79 tahun Sumpah Pemuda dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta.

Namun, di balik megahnya peringatan dan gaung semangat kebangsaan itu, ada kisah menarik tentang gedung bersejarah Kramat 106 dan sosok pemiliknya yang nyaris terlupakan: Sie Kok Liong.

Kisah Sumpah Pemuda berawal pada 2728 Oktober 1928 di sebuah gedung sederhana bernama Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat 106. Di tempat inilah para pemuda dari berbagai daerah, latar, dan organisasi berkumpul dan mengucapkan tiga ikrar monumental:

1. Bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.
2. Berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
3. Menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Kongres ini dihadiri oleh para utusan dari berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Bataks Bond, Pemuda Indonesia, Jong Islamieten Bond, dan Pemoeda Kaoem Betawi. Bahkan, perwakilan dari kalangan Tionghoa pun turut hadir, antara lain Kwee Thiam Hong, Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hock, dan Tjio Djien Kwiesebuah bukti bahwa semangat persatuan melampaui sekat etnis dan golongan.

Baca juga :