Surat Islam Dari Ende, 18 Agustus 1936

Dalam surat ini Bung Karno kepada sahabatnya Tuan Hassan akhirya setuju membuat brosur dibanding buku-buku yang tebal yang mahal.
Rabu, 26 Februari 2020 14:05 WIB Jurnalis - Alvin Cahya Pratama

Assalamualaikum,

Surat tuan sudah saya terima. Terima kasih atas tuan
punya kecapaian mencarikan penerbit buku saya
kesana-sini. Moga-moga lekas dapat, sayang kalau
manuscript yang begitu tebal, tinggal manuscript sahaja.

Tentang tuan punya usul menulis buku yang lebih tipis, brosyur, saya akur. Memang brosyur itu amat perlu. Tapi sebenarnya saya ingin menyudahi satu buku lagi yang juga kurang-lebih 400 muka tebalnya, yang rancangannya sekarang sudah selesai pula di dalam saya punya otak. Rakyat Indonesia, terutama kaum intelligentzia, sudah mulai banyak yang senang membaca buku-buku bahasa sendiri yang matang, yang thorough.

Ini alamat baik; sebab perpustakaan Indonesia buat 95% hanya buku-buku tipis sahaja, hanya brosyur-brosyur sahaja, tak sedikit gembira saya, waktu saya menerima buku bahasa Indonesia Islam di tanah China. Buku ini adalah satu contoh buku yang thorough. Alangkah baiknya, kalau lebih banyak buku-buku semacam itu di perpustakaan kita!

Baca Juga:Surat Islam Dari Ende, 12 Juni 1936

Barangkali nanti kita punya intelligentzia tidak senantiasa terpaksa mencari makanan rokh dari buku-buku asing sahaja. Ini tidak berarti, bahwa saya tak mufakat orang baca buku asing. Tidak! Semua buku ada faedahnya, makin banyak baca buku, makin baik. Walau buku bahasa Hottentot-pun baik kita baca! Tapi janganlah perpustakaan kita sendiri berisi nihil, sebagai keadaan sekarang ini. Tuan kata, buku-tipis lebih murah harganya; tapi bagi kaum intelligentzia dan kaum yang sedikit mampu tidaklah menjadi halangan harga buku tebal itu.

Toch kaum intelligentzia juga mengeluarkan banyak uang bagi buku asing? Tokh kita punya kaum mampu juga banyak mengeluarkan uang buat pakaian, buat bioskop, atau buat kesenangan lain-lain? Sebenarnya harga sesuatu buku tidak menjadi ukuran laku-tidaknya buku itu nanti; yang menjadi ukuran, ialah kandungan buku itu; isi buku itu, digemari orang atau tidak. Bagi marhaen, ya memang, zaman sekarang ini zaman berat.

Baca juga :