Berperang Lagi Melawan Covid-19

Oleh: Dr. Harris Turino, Politisi PDI Perjuangan, Doctor in Strategic Management.
Selasa, 15 Juni 2021 18:00 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Beberapa hari terakhir kondisi penyebaran Covid-19 di Jakarta amat mengkawatirkan. Kasus positif harian mengalami peningkatan dari 1.371 pada tanggal 7 Juni 2021 menjadi 2.769 pada tanggal 14 Juni 2021.

Ini menjadikan angka penambahan kasus aktif juga mengalami kenaikan dari kisaran 11.500 menjadi 17.500 hanya dalam sepekan terakhir. Akibatnya tentu saja bed occupancy ratio (BOR) juga mengalami peningkatan dari 45% menjadi 75%. Angka ini sudah tergolong lampu merah bagi kemampuan fasilitas pemerintah dalam menangani pasien yang membutuhkan perawatan rumah sakit.

Fenomena di Jakarta ini menarik, karena di satu sisi Jakarta adalah barometer penanganan Covid-19 di Indonesia, sekaligus memiliki kemampuan testing jauh lebih tinggi dibandingkan dengan syarat minimal kemampuan testing yang ditentukan oleh WHO, yaitu sebesar 1.000 orang per minggu per 1 juta penduduk.

Dengan menggunakan standar WHO jumlah penduduk Jakarta yang 10 juta jiwa membutuhkan 10.000 testing per minggu. Padahal jumlah testing di Jakarta sebelumnya sudah 40.000 dan saat ini bahkan ditingkatkan menjadi 80.000 testing per minggu.

Dengan angka testing yang sangat tinggi, ternyata positivity ratenya tetap juga mengalami peningkatan dalam seminggu terakhir dari level mingguan 9% menjadi 17%.

Baca juga :