Kembali pada Spirit Merah Putih

Oleh: Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot  Saiful Hidayat.
Senin, 11 Agustus 2025 01:21 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 pada 17 Agustus 2025, Sang Saka Merah Putih kembali berkibar di setiap sudut negeri, dari tiang bambu di halaman rumah pedesaan hingga megahnya upacara di Istana Merdeka, Jakarta.

Namun, di tengah gegap gempita seremonial, ada pertanyaan yang tak pernah kehilangan relevansinya: apakah kita benar-benar menjiwai makna bendera pusaka itu? Ataukah ia kini hanya menjadi latar foto, tanpa ruh yang menghidupi kebangsaan kita?

Bendera Merah Putih, sejak awal sejarahnya, bukanlah sekadar selembar kain. Warna merah dan putih sudah bersemayam dalam imajinasi kolektif bangsa-bangsa Nusantara jauh sebelum Republik ini lahir.

Dalam kosmologi Austronesia, merah melambangkan Ibu Bumi, darah kehidupan yang mengalir di setiap makhluk. Putih adalah Bapa Langit, cahaya kesucian yang menuntun jiwa.

Dua warna itu bukan hanya tanda politik, melainkan simbol kosmik yang memadukan materi dan spiritualitas.

Baca juga :