Jakarta, Gesuri.id - London Stock Exchange (LSE) memang tercatat sebagai pasar saham tertua di dunia. Sejarahnya bermula di sebuah kedai kopi bernama Jonathans Coffee House di London, tempat para pedagang dan pialang berkumpul sejak tahun 1698 untuk memperjualbelikan saham dan komoditas. Dua abad lalu, pada tahun 1801, LSE berdiri secara resmi dengan tata kelola dan aturan perdagangan yang lebih rapi. Saat itu, Amerika Serikat baru berusia 25 tahun dan masih sibuk menyelesaikan konflik internal antarnegaranya.
Namun meski punya sejarah panjang, hari ini LSE hanya berada di posisi ketujuh dalam daftar bursa saham terbesar dunia jika dilihat dari kapitalisasi pasar. Nilainya sekitar USD 34 triliun, kalah jauh dibanding New York Stock Exchange yang mencapai USD 25 triliun. Bahkan bursa saham Hong Kong, Tokyo, dan Shanghai kini melampauinya.
Tetapi jangan salah, LSE tetap punya posisi istimewa di panggung global.
Baca:GanjarBeberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar