Jakarta, Gesuri.id - Megawati Soekarnoputri dikukuhkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Kongres VI partai tersebut yang digelar di Bali. Ibu Mega kembali menunjukkan kiprahnya sebagai ibu bangsa, Presiden ke-5 RI sekaligus pemimpin utama sebuah partai yang menjadi salah satu kekuatan terbesar dan terpenting dalam sejarah perjalanan merawat demokrasi di Indonesia pada masa lampau, kini, dan masa depan.
Sejak awal PDI Perjuangan memang ditakdirkan menjadi partai yang memperjuangkan hak-hak demokrasidan itu terkait beragam aspek kepentingan umumsekaligus berada di garda terdepan perlawanan terhadap rezim yang antidemokrasi. Upaya rezim despotis Orde Baru menghancurkan PDI dan Megawati kala itu, di antaranya lewat penjegalan sistematis kepemimpinan Megawati di PDI hingga meletuslah peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) pada 1996, justru menjadi titik balik sejarah tegaknya demokrasi di negeri ini.
Sejarah membuktikan, dari peristiwa 27 Juli 1996, kita menjadi saksi datangnya sebuah kepemimpinan yang ditempa oleh kerasnya besi tirani. Sebuah kepemimpinan yang tak mau menjadi bebek, melainkan elang yang selalu terbang sendirian sebagaimana dikatakan Bung Karno. Sebuah kepemimpinan yang memahami bahwa untuk meluruskan dan meraih cita-cita bersama bangsa Indonesia dibutuhkan sebuah keberanian dan tekad kuat. Itulah kepemimpinan seorang Megawati Soekarnoputri.
Sepanjang pemerintahan pasca-Reformasi, PDI Perjuangan senantiasa bergerak bersama rakyat untuk memperjuangkan agenda-agenda demokratis dan kesejahteraan sosial. Bahkan saat perjuangan itu dihantam dengan kriminalisasi, kader-kader partai tetap bergerak maju.