Pandemi Covid-19 dan Kedaulatan Pangan

Oleh: Muhamad Febri Ramdani (Sekretaris Cabang GMNI Bogor).
Rabu, 30 Desember 2020 13:08 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Bogor, Gesuri.id - Tahun 2020 akan segera segera berakhir, dimana tahun ini merupakan tahun yang penuh duka akibat serangan Pandemi Covid-19 yang telah merenggut ribuan jiwa masyarakat Indonesia.

Sebagaimana data yang disajikan oleh Satgas Nasional Penanganan Covid-19 per tanggal 29 Desember 2020, Covid-19 ini telah merenggut nyawa sebanyak 21.452 jiwa meninggal, dengan total kasus positif sebanyak 719.000 jiwa.

Tidak hanya itu, tahun 2020 ini pun berdampak pada banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada tenaga kerja Indonesia sebanyak 9,7 juta tenaga kerja per Desember 2020. Pada sektor pariwisata, sekitar 89% kunjungan pariwisata menurun.

Dan yang paling utama, yaitu soal pangan, secara global produksi pangan di tahun 2020 menurun. US Departement of Agriculture (USDA) memproyeksikan bahwa produksi di level global pada 2019-2020 menurun 0,4% s.d 0,5% di banding dengan produksi padi pada tahun 2018-2019, atau sekitar 2,1 juta ton lebih rendah dari tahun 2018-2019. Hal ini mengharuskan bangsa Indonesia berdaulat secara pangan.

Kedaulatan pangan yang dimaksud tentu harus berbanding lurus dengan kesejahteraan petani itu sendiri.

Baca juga :