Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, mengingatkan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi untuk tidak terlalu fokus pada sosialisasi keliling daerah dalam pelaksanaan program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).
Dalam rapat kerja bersama Kementerian Koperasi dan UKM di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/7), Rieke menekankan pentingnya penyusunan peta jalan (roadmap) sebelum melanjutkan kegiatan sosialisasi.
“Saya mohon dengan kerendahan hati setelah 19 Juli berhenti dulu jadi duta pariwisata yang keliling daerah. Dengan keterbatasan APBN yang ada, kita duduk bareng dulu baru keliling bawa peta jalan,” ujar Rieke.
Ia menilai roadmap sangat penting untuk menentukan arah dan strategi pelaksanaan program agar benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat desa, serta memastikan anggaran negara digunakan secara efektif dan efisien.
“Kalau sudah ada peta jalan, politik anggarannya seperti apa akan lebih mudah ditentukan. Kita ingin program ini tidak sekadar jadi proyek pencitraan, tapi betul-betul berdampak bagi ekonomi desa,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menyambut baik kritik dan masukan yang disampaikan Rieke.
Ferry menyebut saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tahap awal percontohan program Kopdes Merah Putih, yang nantinya akan menjadi acuan untuk implementasi lebih luas.
“Tahap tanggal 19 Juli ini adalah tahap persiapan percontohan (koperasi) yang akan dijadikan referensi untuk dijalankan. Yang disampaikan oleh Bu Rieke bahwa diperlukan saran simposium atau pertemuan, kami setuju,” ucapnya.
Ia juga menyatakan bahwa kementerian membutuhkan dukungan penuh dari Komisi VI DPR RI dalam menyusun roadmap dan memastikan keberlanjutan program ini.
“Kami sangat terbuka untuk duduk bersama. Kami butuh sinergi agar program ini tidak berhenti di tengah jalan,” jelasnya.
Program Koperasi Desa Merah Putih digagas sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa berbasis koperasi, namun masih menghadapi tantangan dalam penyusunan strategi dan pelaksanaan yang sistematis.
