Pemilu Usai, Jangan Korbankan Rakyat Demi Kekuasaan

Padahal sudah jelas sejumlah fakta yang diungkap kubu 02 itu hoax & dibantah oleh KPU serta aparat Kepolisian. Namun tetap dijadikan rujukan
Rabu, 15 Mei 2019 17:22 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

PEMILU serentak tahun 2019 telah usai dihelat. Aspirasi rakyat untuk menyalurkan hak konstitusionalnya dalam memilih dan dipilih tak ada yang dihambat.

Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, dimana dengan kecanggihan teknologi, dan melibatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam menyukseskan jalannya Pemilu, semakin mempersempit ruang gerak bagi siapa pun yang ingin bermain curang.

Penyelenggara dan peserta Pemilu memiliki porsi yang sama. Dalam menjalankan peran dan fungsi masing-masing, semuanya diatur sesuai peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Artinya, Pemilu 2019 berlangsung secara demokratis, jujur, adil, langsung, umum bebas dan rahasia (Jurdil dan Luber). Terlepas dengan segala kekurangan yang terjadi dan catatan penting yang harus dievaluasi salah satunya adalah tingginya angka kematian petugas KPPS di sejumlah daerah.

Mengutip apa yang disampaikan Capres 02 Prabowo Subianto dalam pembukaan pidatonya di sebuah hotel di Jakarta dalam kegiatan internal Tim BPN Prabowo-Sandiaga untuk Mengungkap Fakta-Fakta kecurangan Pemilu 2019: Kita mengakui bahwa demokrasi adalah jalan yang terbaik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga :