Jakarta, Gesuri.id - Pergerakan sering kali diidentikkan dengan demonstrasi di jalanan. Padahal, hakikat pergerakan jauh lebih luas dari sekadar turun ke jalan. Ia bisa lahir dari tindakan-tindakan sederhana, konsisten, dan bermakna: ikut aktif dalam kegiatan lingkungan, menjadi relawan, atau menyuarakan pendapat secara konstruktif. Setiap langkah kecil yang kita ambil sesungguhnya adalah bagian dari gerakan besar menuju kemajuan bangsa.
Jika kita ingin bangsa ini benar-benar melompat maju, pergerakan hari ini harus menyasar isu-isu substantif. Pertama, pendidikan dan literasi digital. Di era banjir informasi, kemampuan berpikir kritis adalah benteng utama melawan disinformasi. Generasi cerdas tidak lahir dari slogan, tetapi dari pendidikan yang kuat dan terarah.
Baca:GanjarNilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Kedua, transparansi dan anti-korupsi. Tidak ada pergerakan berarti jika kita menutup mata pada praktik korupsi. Inilah musuh terbesar kemajuan. Masyarakat harus terus menuntut keterbukaan pemerintah, mengawasi jalannya birokrasi, dan menggelorakan semangat antikorupsi. Tanpa itu, cita-cita bangsa hanya akan terjebak di atas kertas.
Baca:Mengulik Gaya Kepemimpinan TransformasionalGanjarPranowo