Ikuti Kami

Pergerakan Bukan Sekadar Demo, Saatnya Membangun Kemajuan Bangsa dengan Aksi Nyata

Oleh: Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Gabriel Anggito Sianturi. 

Pergerakan Bukan Sekadar Demo, Saatnya Membangun Kemajuan Bangsa dengan Aksi Nyata
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Gabriel Anggito Sianturi. 

Jakarta, Gesuri.id - Pergerakan sering kali diidentikkan dengan demonstrasi di jalanan. Padahal, hakikat pergerakan jauh lebih luas dari sekadar turun ke jalan. Ia bisa lahir dari tindakan-tindakan sederhana, konsisten, dan bermakna: ikut aktif dalam kegiatan lingkungan, menjadi relawan, atau menyuarakan pendapat secara konstruktif. Setiap langkah kecil yang kita ambil sesungguhnya adalah bagian dari gerakan besar menuju kemajuan bangsa.

Jika kita ingin bangsa ini benar-benar melompat maju, pergerakan hari ini harus menyasar isu-isu substantif. Pertama, pendidikan dan literasi digital. Di era banjir informasi, kemampuan berpikir kritis adalah benteng utama melawan disinformasi. Generasi cerdas tidak lahir dari slogan, tetapi dari pendidikan yang kuat dan terarah.

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Kedua, transparansi dan anti-korupsi. Tidak ada pergerakan berarti jika kita menutup mata pada praktik korupsi. Inilah musuh terbesar kemajuan. Masyarakat harus terus menuntut keterbukaan pemerintah, mengawasi jalannya birokrasi, dan menggelorakan semangat antikorupsi. Tanpa itu, cita-cita bangsa hanya akan terjebak di atas kertas.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Ketiga, keadilan sosial dan lingkungan. Pergerakan yang sejati harus menyentuh mereka yang kerap dilupakan: masyarakat adat, perempuan, kaum miskin kota, serta alam yang terus dieksploitasi. Kemajuan yang sehat adalah kemajuan yang berkeadilan, bukan yang hanya dinikmati segelintir orang.

Bangsa ini membutuhkan sinergi dua mesin besar: pergerakan sosial-politik dan pergerakan ekonomi-teknologi. Yang pertama membangun fondasi demokrasi dan keadilan, yang kedua menciptakan pertumbuhan dan kemakmuran. Jika salah satunya pincang, arah bangsa akan timpang.

Kini saatnya kita berhenti melihat pergerakan hanya dari teriakan di jalanan. Pergerakan sejati lahir dari keberanian untuk konsisten melangkah, sekecil apa pun. Karena dari kumpulan langkah kecil itulah, sejarah bangsa ditulis.

Quote