Satyam Eva Jayate dan Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam 

Oleh M. Eri Irawan, Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi, Banteng Muda Indonesia (BMI) Surabaya
Rabu, 10 Januari 2024 17:29 WIB Jurnalis - Haerandi

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan berulang tahun ke-51 pada 10 Januari 2024. Perayaan tahun ini menghadirkan epos, narasi tentang semangat untuk tetap tegak berdiri. Epos tentang sebuah partai yang berjuang untuk demokrasi dan mempertahankan konstitusi.

Ibu Megawati Soekarnoputri selalu berpesan bahwa PDI Perjuangan harus senantiasa bersama rakyat, bermukim di dalam gubuk si miskin, memperjuangkan harapan dan cita-cita mereka. Pemilu adalah medium demokratis untuk menegakkan janji dan cita-cita kaum marhaen dan rakyat Indonesia. Itulah kenapa PDI Perjuangan terus bergerak rampak dalam satu barisan memenangkan rakyat, membikin rakyat juara.

Tapi kemenangan, bagi PDI Perjuangan dan Megawati, haruslah diraih di atas fondasi hukum dan keadilan. Di atas panji demokrasi. Hal yang juga terus diingatkan Bu Mega dalam peringatan ulang tahun PDI Perjuangan ke-51 tahun.

Dalam konteks itulah, Bu Mega adalah satu dari sedikit orang yang cukup otoritatif untuk mengingatkan tentang perlunya pemilu demokratis. Ia pernah merasakan bagaimana pemerintah Orde Baru menekan partai yang dipimpinnya melalui regulasi dan aparat keamanan. Ia dan PDI Perjuangan adalah simbol demokratisasi dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Kita semua masih ingat, bagaimana Bu Mega berada di garis depan untuk mengatakan tidak dan cukup kepada mereka yang merasa bisa menentukan nasib negeri ini. Bu Mega memimpin gerakan rakyat melawan Orde Baru untuk menghargai kemerdekaan sebagai anugerah dari Tuhan kepada umat manusia, termasuk kemerdekaan untuk bersuara dan berbeda.

Baca juga :