Semangat Trisakti: Cerminan Pribadi Bangsa Yang Tangguh

Oleh: Dr. Tantri Bararoh, Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Malang yang juga Ketua DPC ISRI Kabupaten Malang.
Jum'at, 19 Juni 2020 10:37 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Kemajuan zaman merupakan suatu keniscayaan dalam peradaban manusia. Zaman yang semakin maju tentu akan berdampak pula pada kemajuan suatu peradaban. Menghadapi hal tersebut, setiap bangsa harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi agar tidak tergerus dengan kemajuan yang terus menerus terjadi. Namun demikian, hal yang sangat penting untuk diingat serta dijadikan prinsip adalah kemampuan beradaptasi tersebut harus disertai dengan tertanamnya kepribadian yang kuat dalam kebudayaan bangsa.

Hal ini karena, meskipun memiliki kemampuan beradaptasi yang baik atas terjadinya perubahan zaman, namun tanpa adanya kepribadian yang kuat dalam kebudayaan justru akan membuat bangsa tersebut terhanyut dalam kemajuan zaman. Dampaknya, bangsa tersebut hanya akan menjadi sebuah bangsa yang tidak memiliki karakter, prinsip, serta orientasi dalam membangun masyarakatnya. Bangsa yang hanya akan menjadi bangsa peniru dan pengikut dari kebudayaan bangsa lain.

Pentingnya memiliki kepribadian yang kuat dalam kebudayaan telah jauh-jauh hari ditanamkan oleh para pendiri bangsa ini. Bung Karno melalui sebuah pidato yang beliau sampaikan pada tanggal 17 Agustus 1964, mengingatkan bahwa sebagai sebuah bangsa yang besar dan mandiri, bangsa Indonesia tidak boleh menaruh ketergantungan terhadap bangsa lain. Dalam pidato tersebut, Bung Karno menyebut tiga kekuatan yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Tiga kekuatan tersebut terangkum dalam sebuah konsep yang beliau beri nama Trisakti.

Trisakti merupakan tiga kekuatan yang berperan sebagai prinsip dan pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika konsep Trisakti ini benar-benar mampu diterapkan di tengah masyarakat, maka akan mampu membangkitkan Indonesia menjadi negara besar yang disegani oleh negara-negara lain di seluruh dunia. Hal ini karena, di dalam Trisakti terkandung tiga paradigma yang menyentuh aspek-aspek penting bagi kemandirian dan kemajuan suatu bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, dan budaya. Tiga paradigma tersebut adalah berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaaan.

Bung Karno melalui ketiga konsep ini sangat jelas ingin meletakkan prinsip dasar dan kekuatan bagi bangsa Indonesia agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Sebagai bangsa yang baru merdeka, Bung Karno melalui konsep Trisakti ingin menumbuhkan semangat dan rasa kepercayaan diri yang tinggi kepada rakyatnya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan segala potensi sumber daya dan kearifan bangsa yang dimiliki. Dengan modal tersebut, bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat dan mandiri, tidak tergantung dengan bangsa lain. Ketergantungan dengan bangsa lain justru akan membuat bangsa kita tidak akan mampu memaksimalkan seluruh potensi yang kita miliki. Akibatnya, bangsa kita tidak akan mampu berkembang menjadi negara yang maju dan akan sulit untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat.

Baca juga :