Film Garin Nugroho, Iis: Lestarikan Budaya dengan Bijak 

Iis Sugianto: Hasil karya yang bernilai bisa dinikmati dan tetap mengawal isu yang sensitif sehingga bisa diterima oleh masyarakat luas. 
Selasa, 30 April 2019 12:05 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id - Pada 18 April sebuah film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku diluncurkan sutradara kondang Garin Nugroho. Hingga saat ini film tersebut terus menuai kontroversi.

Baca:Tragedi KPPS, Iis: SOP Rekrutmen Kesehatan Faktor Krusial

Film yang menceritakan seorang Arjuno (Juno), penari lengger lanang sebuah tarian perempuan yang dibawakan oleh penari laki-laki itu telah mendapatkan puluhan ribu petisi penolakan. Bahkan Garin dianggap telah mendukung LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual).

Tarian Lengger Lanang sebenarnya awam dibawakan oleh laki-laki di kawasan Banyumas, Jawa Tengah. Tarian itu diketahui sudah ada sejak Abad ke-18 dan tercatat dalam Serat Centhini. Namun masyarakat -yang dalam film disebut berlatar di era reformasi- menolaknya.

Sementara, Garin Nugroho mencoba menampilkan bahwa kelompok marjinal yang diwakili oleh Arjuno dan teman-teman lenggernya menjadi korban dari kepentingan politik segelintir orang.

Baca juga :