Wejangan Megawati: Berpolitik Harus Dengan Nurani

"Sekarang kamu bayangkan kalau keluargamu, anak-anakmu dibuat seperti itu. Kalau tidak ada rasa sakit hati, itu bohong".
Rabu, 28 Oktober 2020 18:39 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan refleksi atas perayaan ke 92 tahun Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.

Megawati mengatakan bernyanyi pasti lebih baik dibanding menyebarkan kebencian, dengan makna bahwa berpolitik itu tak boleh melakukan sesuatu yang justru merusak diri sendiri.

Baca:Megawati Bicara Soal Milenial, Isu PKI, Hingga Demo Anarkis

Megawati mengaku dirinya melihat adanya kecenderungan ajang pemilihan presiden (Pilpres) yang sebenarnya sudah top karena rakyat memiliki hak memilih langsung pemimpinnya, menjadi ajang untuk dongkel mendongkel. Hal seperti ini membuat banyak yang bertanya soal tata aturan kenegaraan.

Kalau ada yang mau merusak namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, betul saya tidak bohong. Coba saja. Saya ini udah nahan sabar kan. Ibu di bully, ya udah biarin aja dah orang juga punya mulut, gitu pikiran saya. Sekarang kamu bayangkan kalau keluargamu, anak-anakmu dibuat seperti itu. Kalau tidak ada rasa sakit hati, itu bohong, ujar Megawati di hadapan kader partai dan wartawan yang hadir secara virtual.

Baca juga :