Jakarta, Gesuri.id -Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, melontarkan kritik tajam terhadap skema potongan tarif dan promosi yang diterapkan perusahaan aplikasi ojek online (ojol).
Dalam rapat kerja bersama Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana dan jajaran Kementerian Perhubungan di Kompleks Parlemen, Senin (30/6/2025), Adian secara tegas menuding bahwa promo-promo yang diklaim menguntungkan konsumen justru berbalik merugikan para pengemudi ojol.
Menurutnya, perusahaan aplikasi mengambil keuntungan besar dengan membungkusnya dalam narasi promo yang sejatinya menutupi praktik pemotongan tarif yang tidak adil.
Enggak ada promo yang dipotong dari 20%, dia ambil dari angka-angka lain lalu dia jadikan promo seolah-olah dia berjasa pada konsumen dan dia mendapat untung sangat besar. Promo itu bohong. Promo itu dia ambil dari angka-angka yang tidak punya dasar hukum. Please Pak Wamen, tegas Adian.
Dalam forum tersebut, Adian tak hanya berbicara dalam bentuk opini. Ia memutar sebuah video yang menunjukkan secara konkret bagaimana skema potongan dilakukan terhadap penghasilan mitra pengemudi ojol. Salah satu contoh yang ditampilkan dalam video adalah transaksi sebesar Rp19.200 untuk layanan ojek online, namun pengemudi hanya menerima Rp5.000.