Adian Napitupulu: Sistem Potongan dan Langganan Pengemudi Ojol, Merugikan dan Tidak Manusiawi

Ia menilai sistem potongan dan langganan yang diterapkan saat ini merugikan pengemudi dan tidak manusiawi.
Senin, 26 Mei 2025 14:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id -Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib para pengemudi transportasi online (ojol) yang disebutnya mengalami tekanan finansial berlapis akibat kebijakan aplikator.

Ia menilai sistem potongan dan langganan yang diterapkan saat ini merugikan pengemudi dan tidak manusiawi.

Untuk dapat order, mereka bayar lagi Rp20 ribu per hari. Sudah mereka bayar (langganan), lalu konsumen memesan dipotong lagi persentasenya minimal 20 persen sampai 50 persen. Pernah enggak kita lakukan audit investigatif untuk keuangan ini? kata Adian, Minggu (25/5/2025).

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan itu menyebut, praktik berlangganan order yang kini menjadi syarat mendapatkan pesanan dari pelanggan merupakan bentuk ketidakadilan. Menurutnya, pengemudi harus membayar agar mendapat prioritas, namun tetap mengalami potongan dari pendapatannya.

Mereka membayar untuk mendapatkan order prioritas. Biaya ini di luar potongan ketika mereka mendapat order. Kejam sekali! Yang selama ini terpublikasi potongan-potongan. Namun ada biaya layanan dan biaya jasa aplikator dan ada beli order. Ketika temen-temen ini enggak membayar biaya berlangganan sebagai pengemudi, enggak bayar 20 ribu - mereka enggak dapat order, mereka enggak dapat pesanan, tegas Adian.

Baca juga :