Jakarta, Gesuri.id - Ketua Panja Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyoroti dampak serius dari penugasan khusus kepada Perum Bulog untuk menyerap gabah tanpa memperhatikan kualitas. Menurutnya, kebijakan tersebut justru menimbulkan persoalan baru dalam rantai pangan nasional.
Bahan bakunya bermasalah, kemudian disimpan dalam jumlah jauh melebihi kapasitas gudang yang dimiliki. Kekacauannya makin sempurna, seiring tata kelola yang tak kunjung dibenahi, tegas Alex, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Alex mengungkapkan penilaiannya itu menanggapi temuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang melaporkan 29.990 ton beras Bulog mengalami penurunan mutu, serta 1,45 juta ton beras telah disimpan lebih dari enam bulan.
Data tersebut muncul setelah inspeksi mendadak Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, pada 23 September 2025 di Gudang Bulog Ternate, Maluku Utara, yang menemukan sekitar 1.200 ton beras turun mutu.
Alex mewanti-wanti agar penugasan baru kepada Bulog untuk membeli gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp6.500 per kilogram pada Semester II/2025 tidak kembali mengulang kesalahan di semester sebelumnya.