Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menegaskan persoalan stunting di daerahnya merupakan isu serius yang harus ditangani secara cepat, terukur, dan menyeluruh.
Ia menilai penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus menyentuh akar permasalahan, terutama terkait penguatan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat.
Saat dikonfirmasi, Ananda mengakui jika mengatasi permasalahan stunting ini harus mulai dari akarnya. Contoh, kata dia adalah penguatan sumber daya di tingkat tenaga kesehatan, kata Ananda, pada Senin (24/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa posyandu, kelurahan, serta pemerintah kabupaten dan kota merupakan garda terdepan dalam pencegahan stunting. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan visi besar menuju generasi emas Indonesia 2045, di mana pembangunan sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama.
Tingkatan posyandu, kelurahan dan kabupaten kota menjadi ujung tombak pencegahan ini, selaras juga dengan visi misi generasi emas 2045 mendatang, tegas Politikus PDI Perjuangan itu.