Ananda Emira Moeis: Penanganan Stunting Harus Dimulai dari Penguatan Tenaga Kesehatan

Penguatan tenaga kesehatan adalah kunci karena mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Senin, 01 Desember 2025 08:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan upaya penurunan stunting di Kaltim tidak akan berjalan signifikan jika fondasi pelayanan kesehatan dasar masih lemah.

Ia mendorong pemerintah daerah mengambil langkah konkret yang menyentuh akar persoalan, bukan hanya mengejar target semata.

Penanganan stunting harus dimulai dari akarnya. Penguatan tenaga kesehatan adalah kunci karena mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, ujar Ananda, Sabtu (29/11/2025).

Menurut Ananda, kualitas tenaga kesehatan di tingkat posyandu, kelurahan, serta pemerintah kabupaten dan kota perlu mendapat perhatian serius. Mereka adalah garda terdepan dalam memantau kesehatan ibu dan anak, dua komponen paling penting dalam memutus mata rantai stunting. Ia mengatakan penguatan struktur pelayanan dasar sejalan dengan visi mencetak generasi emas Indonesia 2045.

Meski pemerintah pusat menargetkan penurunan stunting hingga 14 persen, Ananda menilai target tersebut belum cukup untuk membawa Kaltim keluar dari masalah stunting. Ia menegaskan bahwa tujuan utama harus mengarah pada kondisi ideal.

Baca juga :