Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa pengeboman yang dilakukan seorang murid korban perundungan di SMAN 72 Jakarta.
Ia menilai kejadian tersebut bukan hanya tragedi di lingkungan sekolah, tetapi cerminan kegagalan kolektif berbagai pihak dalam melindungi keselamatan dan masa depan seorang anak.
Menurutnya, kasus ini memperlihatkan bahwa kekerasan, baik fisik, verbal, maupun psikologis masih kerap terjadi dan berulang di lingkungan pendidikan.
Baca:GanjarIngatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
Andreas menegaskan bahwa sekolah seharusnya menjadi ruang paling aman bagi peserta didik, namun realitas perundungan yang terus terulang menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pendidikan maupun mekanisme perlindungan anak.