Beban Kereta Cepat Whoosh Diperkirakan Melonjak Jadi Rp6 Triliun di 2026

Jika dibiarkan tanpa penanganan nyata, beban utang yang ditanggung PT KAI akan semakin membahayakan.
Jum'at, 07 November 2025 22:02 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, menyoroti ancaman kebangkrutan finansial yang mengintai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Menurutnya, jika dibiarkan tanpa penanganan nyata, beban utang yang ditanggung PT KAI akan semakin membahayakan stabilitas keuangan BUMN tersebut.

Jika tidak segera ditangani, ini akan menenggelamkan unit anak perusahaan lain yang seharusnya menghasilkan laba, akibat bunga utang yang tinggi, kata Darmadi, Rabu (5/11/2025).

Ia menjelaskan dalam enam bulan PT KAI harus menanggung beban biaya sebesar Rp1,2 triliun, dengan utang KCIC yang awalnya Rp950 miliar melonjak menjadi lebih dari Rp4 triliun pada tahun 2024. Besaran itu diperkirakan akan terus bertambah menjadi Rp 6 triliun pada 2026.

Sebab itu, Darmadi mendesak peta jalan yang jelas untuk restrukturisasi utang proyek ambisius tersebut.

Baca juga :