Bupati Benyamin Noach Paparkan Ketertinggalan MBD di Hadapan Kapolda Maluku

Ia menambahkan, kondisi geografis yang terpencar menyebabkan mobilitas warga sangat bergantung pada transportasi laut.
Sabtu, 13 Desember 2025 16:48 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Maluku Barat Daya, Gesuri.id Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach, yang juga politisi PDI Perjuangan, memanfaatkan momentum silaturahmi dan jamuan makan siang bersama Kapolda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto untuk memaparkan kondisi faktual wilayahnya yang masih tertinggal. Pertemuan berlangsung hangat di kediaman bupati, Kamis (11/12).

Dalam sambutannya, Bupati Noach menjelaskan bahwa MBD adalah kabupaten tertinggal yang berada di kawasan perbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia. Letak geografis tersebut membuat MBD menghadapi tantangan pembangunan yang berbeda dibanding daerah lain di Maluku.

Menurut Bupati Noach, Kabupaten MBD baru terbentuk pada 2008 dan secara administratif memiliki 17 kecamatan, 117 desa, dan satu kelurahan. Karakter kepulauan MBD juga unik, karena terdapat 48 pulau di wilayah ini namun hanya 17 yang berpenghuni.

Ia menambahkan, kondisi geografis yang terpencar menyebabkan mobilitas warga sangat bergantung pada transportasi laut. Speed boat menjadi pilihan utama masyarakat untuk berpindah dari satu kecamatan ke kecamatan lain karena tidak ada alternatif transportasi darat.

Bupati Noach memberi gambaran nyata mengenai tantangan tersebut. Dari Tiakur menuju Marsela atau Lirang, masyarakat harus menempuh perjalanan laut sekitar enam jam. Sementara akses menuju Ambon maupun Kupang juga memerlukan perjalanan panjang yang Melelahkan.

Baca juga :